Menjelang Evaluasi PPWS Online ... Tanpa Tatap Muka, Hasil Diharapkan Tetap Berkualitas!

menjelang-evaluasi-ppws-online-tanpa-tatap-muka-hasil-diharapkan-tetap-berkualitas

Portal Balitbang Kemdikbud, Jakarta, 23 Desember 2013

Program Pelatihan Pembuatan Website Sekolah(PPWS) Online adalah embrio (rintisan) program percepatan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai penunjang pembelajaran yang ramah lingkungan (go green), efisien, dan berkeadilan. Jika dilakukan dengan model pelatihan tatap muka ada jadwal yang ketat dan jam praktek yang sangat terbatas, pada PPWS Online ini peserta mendapatkan waktu belajar maupun berlatih dengan relatif longgar.

Di hari ke tujuh, Senin tanggal 23 Desember 2013 pada pukul 16.00 WIB telah dibuka konsultasi dan tanya jawab secara online antara peserta dengan para instruktur. Dengan demikian rencana pelaksanaan pelatihan pembuatan website sekolah (PPWS) online telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Semoga apa yang telah diprogramkan dapat terlaksana dengan baik dan mampu memberikan tambahan manfaat bagi pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang pendidikan dan kebudayaan.

PPWS online adalah program yang efisien

Terkait dengan argumentasi bahwa PPWS online itu efisien, berikut disajikan perhitungan berdasarkan pengalaman pada saat pelatihan yang terintegrasi dengan tahap pengembangan sistem selama tiga tahun (2010 s/d 2012).

Dari pengalaman kegiatan pada tahun anggaran 2012, biaya yang dibutuhkan untuk seluruh tahapan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporannya adalah sebesar Rp. 500 juta. Dengan pembiayaan sebesar itu, jumlah sekolah yang menjadi target pelatihan (desiminasi) paling banyak 50 Sekolah dengan rincian tiap lokasi (provinsi/kabupaten/kota) adalah 25 sekolah. Itu artinya sama dengan Rp 10 juta per sekolah. Alokasi terbesar dari biaya yang dikeluarkan adalah untuk komponen transpor (pesawat) dari Jakarta ke Provinsi/Kabupaten/Kota tempat pelatihan diselenggarakan dan komponen biaya akomodasi (hotel) tempat pelatihan dilaksanakan.

Dilihat dari besarnya satuan biaya persekolah masih bisa dikatakan (relatif) wajar, di mana dengan Rp 10 juta, sekolah sudah mempunyai sebuah web yang sudah online dan tersedianya tenaga yang mampu mengoperasikannya, yaitu personal yang ditugaskan mengikuti pelatihan.

Namun bila hal tersebut dikaitkan dengan jumlah sekolah secara keseluruhan bisa diperkirakan berapa biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk kegiatan semacam itu.

Di samping adanya keterbatasan anggaran pemerintah dan keterbatasan waktu, pertanyaan yang berikutnya adalah bagaimana cara melaksanakan pelatihan secara kolosal?

Tentu saja akan banyak kendala yang dapat menghadang kesuksesan pelaksanaan pelatihan, seperti keterbatasan jumlah instruktur, keterbatasan waktu peserta pelatihan, serta kerumitan dukungan administrasi. Dengan pemanfaatan TIK secara selektif, dan perkembangan internet secara positif menjadikan biaya-biaya yang bisa dihemat dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih prioritas dan mendesak.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan website sekolah (PPWS) online adalah suatu program yang memenuhi kriteria efisien, melalui (sentuhan) pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (TIK). Program ini diharapkan sejalan dengan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang perlunya (integrasi) proses, (berbagi) sumber daya, dan (sentuhan) TIK, berikut.

Sumber: Bapak Sukemi
Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media

Perkembangan pelaksanaan pelatihan Tidak terasa PPWS online ini sudah menginjak hari ketujuh. Penyelenggara pelatihan yakni Bagian Perencanaan dan Penganggaran, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud sudah mengunggah semua materi pelatihan yang berbentuk video pembelajaran bab demi bab sesuai dengan rencana.

Namun karena adanya bab-bab yang memerlukan pendalaman lebih untuk sebagian peserta, maka pihak penyelenggara memberikan kelonggaran yang ditujukan untuk menunjang tercapainya target rencana pembelajaran. Seperti untuk bab satu, materi video dan pelaksanaan konsultasi untuk bab satu yang seharusnya hanya dialokasikan pada hari pertama pelatihan, dengan pertimbangan efektivitas pembelajaran, maka video dan pelaksanaan konsultasi bab ini juga masih diberikan pada hari kedua, ketiga dan hari keempat.

Setelah peserta mendapatkan pelatihan selama tujuh hari, maka pada hari kedelapan peserta diharapkan dapat menguasai pembuatan website sekolah/madrasah mulai dari: aplikasi yang dibutuhkan, proses instalasi, manajemen website, dan penggunaan e-learning.

Evaluasi akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Desember 2013 pukul 16.00 WIB sampai selesai. Cakupan evaluasi mencakup penguasaan teori dan praktek, yakni Website Sekolah/Madrasah bisa online.

Selamat menempuh evaluasi! (MS/DD)